Menjadi Umat yang Mulia
Oleh: Waznin Mahfud
KHUTBAH PERTAMA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
HadiRin
Rahimakumullah wa a'azzakumullah!
MaRilah kita tingkatkan ketakwaan kita dengan sesungguhnya, sebab tiada bekal yang paling utama bahkan paling beRhaRga dalam hidup kita di dunia maupun di akhiRat selain takwa.
MaRilah kita tingkatkan ketakwaan kita dengan sesungguhnya, sebab tiada bekal yang paling utama bahkan paling beRhaRga dalam hidup kita di dunia maupun di akhiRat selain takwa.
Meningkatkan bekal utama meRupakan kehaRusan bagi setiap individu muslim,
di mana bekal utama itu sendiRi meRupakan hidayah dan nikmat yang patut kita
syukuRi dengan sebenaR-benaRnya, dan patut kita jaga agaR tetap melekat di
dalam jiwa kita, dengan demikian Allah pasti akan lebih mengOkOhkan keimanan
kita dan lebih menebalkan ketakwaan kita kepadaNya, sebab sesungguhnya Allah,
Dialah Dzat Yang Maha beRsyukuR!
HadiRin
Rahimakumullah, waa'azzakumullah!
Sebagai umat yang paling dimuliakan Oleh Allah, maka sudah sehaRusnya kita lebih beRsyukuR kepada Allah melebihi syukuRnya umat yang shalih daRi paRa Nabi teRdahulu, sebab Allah telah menjadikan kita sebagai umat daRi Nabi penutup kenabian dan juga pemimpin paRa Nabi, Nabi di akhiR zaman, yang kelak akan dibeRi penghORmatan sebagai penyandang lesensi peRtama yang membeRikan syafa'at bagi makhluk di padang MahsyaR nanti.
Sebagai umat yang paling dimuliakan Oleh Allah, maka sudah sehaRusnya kita lebih beRsyukuR kepada Allah melebihi syukuRnya umat yang shalih daRi paRa Nabi teRdahulu, sebab Allah telah menjadikan kita sebagai umat daRi Nabi penutup kenabian dan juga pemimpin paRa Nabi, Nabi di akhiR zaman, yang kelak akan dibeRi penghORmatan sebagai penyandang lesensi peRtama yang membeRikan syafa'at bagi makhluk di padang MahsyaR nanti.
Kemudian kita juga dianugeRahi kitab suci yang paRipuRna, pelengkap,
pengOReksi, dan penyempuRna daRi kitab-kitab suci paRa Nabi teRdahulu. Kita
juga adalah umat yang dibeRi keistimewaan Oleh Allah dengan syaRiat yang paling
lengkap dan sempuRna yang menjadi penghapus dan pengganti bagi segenap syaRiat
dan ajaRan paRa Nabi sebelumnya, sehingga hanya syaRiat agama ini saja yang
dibeRlakukan Oleh Allah Ta’ala bagi segenap umat manusia sampai HaRi Kiamat,
sedangkan agama lainnya tidak diteRima Oleh Allah. Allah Ta’ala beRfiRman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ
الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ
مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْياً بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ
فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Sesungguhnya agama (yang
diRidhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada beRselisih ORang-ORang yang telah
dibeRi al-Kitab kecuali se-sudah datang pengetahuan kepada meReka, kaRena
kedengkian (yang ada) di antaRa meReka. BaRangsiapa yang kafiR teRhadap
ayat-ayat Allah sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya." (Ali-ImRan:
19).
Dan Allah Ta’ala beRfiRman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"BaRangsiapa mencaRi agama selain daRi agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diteRima (agama itu) daRipadanya, dan dia
di akhi-Rat teRmasuk ORang-ORang yang Rugi." (Ali-ImRan: 85).
HadiRin
Rahimakumullah, waa'azzakumullah!
Bila kita telah mengetahui bahwa kita diciptakan sebagai umat yang dimuliakan Oleh Allah a dengan beRbagai keutamaan yang beRlimpah daRipada umat yang lain sepeRti pemimpin, syaRiat, kitab suci, dan yang lainnya, maka sudahkah kita meRasakan, dan menemukan kemuliaan dan keutamaan itu pada diRi kita? Sudah-kah kita menyadaRinya dan teRus mempeRtahankan seRta mempeRjuangkannya? Bila tidak kita temukan, tidak kita Rasakan, apalagi menyadaRinya, mana mungkin kita mampu untuk mempeRtahankan dan mempeRjuangkannya?
Bila kita telah mengetahui bahwa kita diciptakan sebagai umat yang dimuliakan Oleh Allah a dengan beRbagai keutamaan yang beRlimpah daRipada umat yang lain sepeRti pemimpin, syaRiat, kitab suci, dan yang lainnya, maka sudahkah kita meRasakan, dan menemukan kemuliaan dan keutamaan itu pada diRi kita? Sudah-kah kita menyadaRinya dan teRus mempeRtahankan seRta mempeRjuangkannya? Bila tidak kita temukan, tidak kita Rasakan, apalagi menyadaRinya, mana mungkin kita mampu untuk mempeRtahankan dan mempeRjuangkannya?
Jika kOndisi kita sepeRti ini, yaitu tidak tahu akan kedudukan dan
kemuliaan yang dianugeRahkan Allah kepada diRi kita, dan bahkan sebagian kita
melakukan tindakan yang tidak patut sebagai umat yang mulia, melaksanakan
laRangan yang sehaRusnya dijauhi atau meninggalkan peRintah yang mestinya
ditaati, maka maRilah kita beRtaubat dengan segeRa, mulai saat ini juga, selagi
kesempatan untuk beRtaubat masih teRbuka lebaR di hadapan kita!
HadiRin
Rahimakumullah, wa'azzakumullah!
Bukti kemuliaan kita sebagai umat pilihan adalah kita dianu-geRahi Kitab yang sempuRna dan Relevan sepanjang zaman yaitu al-QuR`an yang suci, dan kita diwajibkan menaatinya, memahaminya, dan kita haRus menggunakan akal kita untuk mentadabbuRinya, Allah ta’ala beRfiRman,
Bukti kemuliaan kita sebagai umat pilihan adalah kita dianu-geRahi Kitab yang sempuRna dan Relevan sepanjang zaman yaitu al-QuR`an yang suci, dan kita diwajibkan menaatinya, memahaminya, dan kita haRus menggunakan akal kita untuk mentadabbuRinya, Allah ta’ala beRfiRman,
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
"Kitab yang kami tuRunkan
kepadamu penuh dengan beRkah supaya meReka mempeRhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaRan ORang-ORang yang mempunyai pikiRan." (Shad:
29)
Itulah bukti kemuliaan kita sebagai umat Islam, Allah Ta’ala beR-fiRman,
وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَن يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى فَبَشِّرْ عِبَادِ. الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُوْلَئِكَ هُمْ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
"Dan ORang-ORang yang menjauhi thaghut
(yaitu) tidak menyem-bahnya dan kembali kepada Allah, bagi meReka beRita
gembiRa; sebab itu sampaikanlah beRita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang
mende-ngaRkan peRkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaRa-nya. MeReka itulah ORang-ORang yang
telah dibeRi petunjuk Oleh Allah dan meReka itulah ORang- ORang yang mempunyai
akal." (Az-ZumaR : 17-18)
Namun sudahkah kita mendapatkan kemuliaan itu?
HadiRin
Rahimakumullah,
Kita haRus mengakui bahwa masih sangat sedikit di antaRa kita yang mendapatkan kemuliaan itu, dan Allah Ta’ala adalah Dzat yang tiada peRnah beRbuat zhalim sedikitpun kepada hambaNya, apalagi kepada hamba yang beRiman dan beRtakwa kepadaNya.
Kita haRus mengakui bahwa masih sangat sedikit di antaRa kita yang mendapatkan kemuliaan itu, dan Allah Ta’ala adalah Dzat yang tiada peRnah beRbuat zhalim sedikitpun kepada hambaNya, apalagi kepada hamba yang beRiman dan beRtakwa kepadaNya.
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
"MeReka beRgiRang hati dengan
nikmat dan kaRunia yang besaR daRi Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan
pahala ORang-ORang yang beRiman." (Ali-ImRan: 171).
Maka sebagai umat yang jujuR, maRilah kita mengakui bahwa kita secaRa
mayORitas belum melakukan amal shalih atau belum melaksanakan pOkOk kemuliaan
umat ini yaitu melakukan nasihat menuju kepada Allah dan kitab suciNya
al-QuR`an. Nasihat menuju kepada Allah q aRtinya beRamal ibadah dengan
sebaik-baiknya ke-pada Allah Ta’ala, ikhlas, meneladani, dan menaati RasulNya
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah Ta’ala beRfiRman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
"Hai ORang-ORang beRiman,
penuhilah seRuan Allah dan seRuan Rasul apabila Rasul menyeRu kamu kepada suatu
yang membeRi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
membatasi antaRa manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan." (Al-Anfal : 24).
HadiRin
Rahimakumullah!
Itulah janji Allah jika kita telah memenuhi seRuan Allah dengan sesungguhnya, janji yang beRupa kebahagiaan hidup di dunia dan di akhiRat kelak. Namun kenyataan yang ada sekaRang sungguh sangat menyedihkan, di mana mayORitas umat muslim telah melalaikan peRintah yang telah digaRiskan Oleh Sang pencipta, sehingga kebahagiaan yang dijanjikan menjauh daRi pRibadi-pRibadi meReka.
AkhiRnya Allah menimpakan ujian, fitnah dan azab kepada meReka disebabkan Oleh tingkah meReka sendiRi, padahal Allah Ta’ala telah mengingatkan di dalam FiRmanNya,
Itulah janji Allah jika kita telah memenuhi seRuan Allah dengan sesungguhnya, janji yang beRupa kebahagiaan hidup di dunia dan di akhiRat kelak. Namun kenyataan yang ada sekaRang sungguh sangat menyedihkan, di mana mayORitas umat muslim telah melalaikan peRintah yang telah digaRiskan Oleh Sang pencipta, sehingga kebahagiaan yang dijanjikan menjauh daRi pRibadi-pRibadi meReka.
AkhiRnya Allah menimpakan ujian, fitnah dan azab kepada meReka disebabkan Oleh tingkah meReka sendiRi, padahal Allah Ta’ala telah mengingatkan di dalam FiRmanNya,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak keRusakan di daRat
dan di laut disebabkan kaRena peRbuatan tangan manusia, supaya Allah meRasakan
kepada meReka sebagian daRi (akibat) peRbuatan meReka, agaR meReka kembali (ke
jalan yang benaR)." (AR-Rum: 41).
Allah Ta’ala beRfiRman,
وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Dan pelihaRalah diRimu daRi siksaan yang
tidak khusus menimpa ORang-ORang yang zhalim saja di antaRa kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keRas siksaanNya." (Al-Anfal: 25).
Jama'ah Jum'at
yang dimuliakan Allah,
Kita tidak bisa menutup mata teRhadap Realita yang teRjadi di sekitaR kita, adanya sebagian besaR umat Islam melakukan pRaktek-pRaktek laRangan-laRangan Allah, meReka tidak melakukannya dengan sembunyi-sembunyi ataupun dengan Rasa takut dan was-was, tetapi melakukannya dengan teRang-teRangan dan bahkan bangga teRhadap peRbuatannya teRsebut, padahal Allah R telah mempeRingatkan dengan tegas bahkan mengancam dengan keRas bagi siapa yang melakukan laRangan teRsebut.
Kita tidak bisa menutup mata teRhadap Realita yang teRjadi di sekitaR kita, adanya sebagian besaR umat Islam melakukan pRaktek-pRaktek laRangan-laRangan Allah, meReka tidak melakukannya dengan sembunyi-sembunyi ataupun dengan Rasa takut dan was-was, tetapi melakukannya dengan teRang-teRangan dan bahkan bangga teRhadap peRbuatannya teRsebut, padahal Allah R telah mempeRingatkan dengan tegas bahkan mengancam dengan keRas bagi siapa yang melakukan laRangan teRsebut.
HadiRin
Rahimakumullah!
MaRilah kita memOhOn ampunan dan memOhOn peRlindungan kepada Allah daRi melakukan pRaktek-pRaktek kemaksiatan atau keduRhakaan kepada Allah Ta’ala, kaRena jika kita teRjeRumus dan beR-kubang di dalam kemaksiatan dan keduRhakaan teRhadap Allah, maka neRaka yang menyala-nyala sudah siap menghadang kita di HaRi Kiamat kelak.
Allah Ta’ala beRfiRman,
MaRilah kita memOhOn ampunan dan memOhOn peRlindungan kepada Allah daRi melakukan pRaktek-pRaktek kemaksiatan atau keduRhakaan kepada Allah Ta’ala, kaRena jika kita teRjeRumus dan beR-kubang di dalam kemaksiatan dan keduRhakaan teRhadap Allah, maka neRaka yang menyala-nyala sudah siap menghadang kita di HaRi Kiamat kelak.
Allah Ta’ala beRfiRman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Hai ORang-ORang yang beRiman,
pelihaRalah diRimu dan keluaRgamu daRi api neRaka yang bahan bakaRnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasaR, yang keRas, yang
tidak menduRhakai Allah teRhadap apa yang dipeRintahkan-Nya kepada meReka dan
selalu mengeRjakan apa yang dipeRintahkan." (At-Tah-Rim: 6).
PaRa sahabat Radhiyallahu ‘anhum membeRikan penafsiRan teRhadap ayat ini:
"Hendaklah kalian menyelamatkan diRi
kalian dan keluaRga kalian daRi siksa api neRaka, dengan mendidik meReka di
dalam naungan dan cahaya syaRiat dan peRintah Allah, menOlOng dan membimbing
meReka untuk selalu beRsama melaksanakan syaRiat dengan benaR. Sekaligus
didiklah dan ajaRi meReka tentang memahami laRangan-laRangan syaRiat dan
jauhkan meReka daRi laRangan-laRangan itu, peRingatkan meReka akan beRatnya
siksaan api neRaka."
Dengan caRa itu -insya Allah- di mana pun umat ini beRada, pasti kemuliaan
beRsanding dengan meReka dan kejayaan selalu menjadi kendaRaan meReka, kaRena
meReka memuliakan dan meng-agungkan SyiaR Dinullah, agama yang suci ini, yang
dapat meng-antaRkan meReka ke geRbang kemuliaan dan kejayaan sepanjang meReka
masih memegang teguh Din ini. Namun ketika beRpaling daRi syaRiat yang agung,
suci lagi mulia ini, maka umat kita menjadi hina dina, teRjajah, baik pemikiRan
maupun jasadnya, Rusak dan hancuR mentalnya, mempunyai kecOndOngan melakukan
tindakan-tindakan yang anORma, asusila, dan tidak lagi mempeR-hatikan
kemaslahatan umat, kaRena pRikemanusiaan telah siRna daRi kamus hidupnya, yang
ada adalah kepuasan nafsu dan jiwanya saja. Sehingga tidak menutup kemungkinan
di antaRa meReka yang sampai tega menindas dan menghancuRkan bangsanya sendiRi,
meRusak lingkungan dan alam daeRahnya sendiRi, yang pada giliRannya beRaRti
meRusak diRi meReka sendiRi, keluaRga, istRi, anak cucu, dan geneRasi
selanjutnya, kaRena meReka tdak menaati Allah dan batasan-batasan yang telah
digaRiskan. Allah Ta’ala beRfiRman,
قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
"Katakanlah, 'Sesungguhnya
ORang-ORang yang Rugi ialah ORang-ORang yang meRugikan diRi meReka sendiRi dan
keluaRganya pada HaRi Kiamat.' Ingatlah, yang demikian itu adalah keRugian yang
nyata." (Az-ZumaR: 15).
Padahal andaikan meReka mau beRiman, beRibadah kepada Allah dengan benaR,
mengikuti petunjuk yang sebaik-baiknya yaitu Sunnah RasulNya a, maka meReka
pasti mendapat peRtOlOngan, kemenangan, kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan
yang sesung-guhnya di dunia maupun di akhiRat.
HadiRin
Rahimakumullah, demikianlah keagungan dan ke-muliaan seRta
kebesaRan umat ini, kaRena telah dijamin Oleh Allah apabila meReka mengikuti
dengan setia kepada Rasul Agung meReka.
Maka daRi itu, maRi kita sOngsOng kembali kejayaan umat ini dengan kembali menapak jejak peRjuangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan selalu beRpegang teguh teRhadap Sunnah Shahih beliau, dan maRi-lah kita segeRa beRtaubat daRi segenap kemaksiatan dan bid'ah yang menyelisihi sunnah beliau, kaRena Allah Ta’ala telah jauh-jauh haRi mempeRingatkan umat teRcinta ini untuk tetap teguh pada syaRiat dan keteladanan RasulNya dalam FiRmanNya,
Maka daRi itu, maRi kita sOngsOng kembali kejayaan umat ini dengan kembali menapak jejak peRjuangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan selalu beRpegang teguh teRhadap Sunnah Shahih beliau, dan maRi-lah kita segeRa beRtaubat daRi segenap kemaksiatan dan bid'ah yang menyelisihi sunnah beliau, kaRena Allah Ta’ala telah jauh-jauh haRi mempeRingatkan umat teRcinta ini untuk tetap teguh pada syaRiat dan keteladanan RasulNya dalam FiRmanNya,
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"Maka hendaklah ORang-ORang yang
menyalahi peRintahNya takut akan ditimpa cObaan atau ditimpa azab yang pedih."
(An-NuR: 63).
HadiRin
Rahimakumullah !
MaRilah kita kembali dengan beRsegeRa menyOngsOng pang-gilan Allah Ta’ala dan panggilan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wasallam demi kemuliaan di penghujung sisa usia kita, kita sambut panggilan cinta kasih Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dzat yang menciptakan dan yang memelihaRa kita sekalian, Dzat yang Maha Lembut lagi Penyantun,
MaRilah kita kembali dengan beRsegeRa menyOngsOng pang-gilan Allah Ta’ala dan panggilan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wasallam demi kemuliaan di penghujung sisa usia kita, kita sambut panggilan cinta kasih Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dzat yang menciptakan dan yang memelihaRa kita sekalian, Dzat yang Maha Lembut lagi Penyantun,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Hai ORang-ORang yang beRiman,
beRtaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semuRni-muRninya, mudah-mudahan
Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam
suRga yang mengaliR di bawahnya sungai-sungai, pada haRi ketika Allah tidak
menghinakan Nabi dan ORang-ORang yang beRiman beR-sama dengan dia; sedang cahaya
meReka memancaR di hadapan dan di sebelah kanan meReka, sambil meReka
mengatakan, 'Ya Rabb kami, sempuRnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah
kami; se-sungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu'."
(At-TahRim: 8).
HadiRin
Rahimakumullah,
Itulah janji yang amat mulia dan paling tinggi nilainya di akhi-Rat kelak, sedangkan kemuliaan dan kejayaan juga telah dipeRsiap-kan dan dianugeRahkan Allah di dunia ini bagi ORang-ORang yang beRiman dan beRtakwa kepadaNya dengan sebenaR-benaR takwa. Kemuliaan dan kejayaan teRsebut akan menciptakan kesejahteRaan, kemakmuRan, dan keamanan yang sesungguhnya, sebagaimana teRukiR cemeRlang dalam lembaRan sejaRah keemasan umat Islam peRiOde pendahulu kita, sepeRti pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan zaman KhulafauR Rasyidin Radhiyallahu ‘anhum, seRta pada zaman-zaman paRa kha-lifah beRikutnya yang istiqamah pada jalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Itulah janji yang amat mulia dan paling tinggi nilainya di akhi-Rat kelak, sedangkan kemuliaan dan kejayaan juga telah dipeRsiap-kan dan dianugeRahkan Allah di dunia ini bagi ORang-ORang yang beRiman dan beRtakwa kepadaNya dengan sebenaR-benaR takwa. Kemuliaan dan kejayaan teRsebut akan menciptakan kesejahteRaan, kemakmuRan, dan keamanan yang sesungguhnya, sebagaimana teRukiR cemeRlang dalam lembaRan sejaRah keemasan umat Islam peRiOde pendahulu kita, sepeRti pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan zaman KhulafauR Rasyidin Radhiyallahu ‘anhum, seRta pada zaman-zaman paRa kha-lifah beRikutnya yang istiqamah pada jalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
HadiRin
Rahimakumullah, wa'azzakumullah! .
AkhiRnya maRilah kita segeRa mengganti amal-amal maksiat dan dOsa kita dengan amal-amal shalih, kita segeRa campakkan dan kita jauhi amal-amal bid'ah dan kita ganti dengan amal-amal sunnah,
AkhiRnya maRilah kita segeRa mengganti amal-amal maksiat dan dOsa kita dengan amal-amal shalih, kita segeRa campakkan dan kita jauhi amal-amal bid'ah dan kita ganti dengan amal-amal sunnah,
Kemudian maRilah kita beRsyukuR atas semua nikmat Allah yang dikaRuniakan
kepada kita dan beRistiqamah pada jalan yang luRus, dengan demikian kita bisa
menyOngsOng kehidupan yang dijanjikan Allah, yaitu kehidupan yang lebih baik,
sebagaimana kehidupan yang telah diukiR Oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam, yang teRkenal dengan kehidupan madani.
Dan tiada jalan yang lebih singkat dan cepat menuju ke aRah kemuliaan dan
kembali kepada kejayaan itu selain jalan taubat, sebab kesalahan dan dOsa apa
pun dapat dihapus dengan taubat nasuha. Allah q dengan kasih sayangNya, akan
menyayangi kita, yaitu hamba-hambaNya yang dengan tulus ikhlas dan muRni
beRhenti, menyesal dan beRjanji akan menjauhi kesalahan-kesalahan dan dOsa-dOsa
yang telah beRlalu; Allah Ta’ala beRfiRman,
إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ
التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
"Sesungguhnya Allah mencintai ORang-ORang yang beRtaubat dan menyukai
ORang-ORang yang menyucikan diRi." (Al-BaqaRah: 222).
Demikian kutbah
kali ini, semoga bermanffat
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah yang
kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,
HadiRin
Rahimakumullah!
AkhiRnya maRilah kita memOhOn kepada Allah, semOga Allah beRkenan mengampuni dOsa-dOsa kita, dOsa dan kekhilafan kedua ORang tua kita, dOsa dan kealpaan nenek mOyang dan seluRuh kaum Muslimin dan Muslimat, seRta beRkenan meneRima taubat kita dengan menganugeRahkan bagi kita semua Taubatan Nasuha! Amin; .
AkhiRnya maRilah kita memOhOn kepada Allah, semOga Allah beRkenan mengampuni dOsa-dOsa kita, dOsa dan kekhilafan kedua ORang tua kita, dOsa dan kealpaan nenek mOyang dan seluRuh kaum Muslimin dan Muslimat, seRta beRkenan meneRima taubat kita dengan menganugeRahkan bagi kita semua Taubatan Nasuha! Amin; .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالمَِينَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالمَِينَ.
(Dikutib daRi Buku Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun Edisi ke-2,
DaRul Haq JakaRta).
0 comments:
Post a Comment